Emaak…Liburan Yuk !
Emak, mamak, umak, amak, mama, mami atau ibu ataupun sebutan lainnya, merupakan makhluk “terkuat” di dunia. Betapa tidak, dengan segudang aktifitas yang menjadi kesehariannya mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi, dilakoni hampir tanpa jeda, yang tentu saja butuh energi yang melimpah disokong kesehatan yang prima.
Belum lagi jika sang Emak punya peran lain di luar peran domestik, tentu perlu energi yang lebih banyak lagi.
Aktivitas sehari-hari yang padat tak jarang membuat penat raga dan tak jarang pula mempengaruhi jiwa, penat jiwa dan raga.
Jika kepenatan tersebut berlanjut, maka tak perlu menghubungi dokter (he..he..), cukup menepi sejenak dari hiruk pikuk aktifitas menyebab kepenatan dengan rehat.
Oleh karena itu mari berlibur !
Mendengar kata Liburan, hampir dapat dipastikan semua orang akan merespon positif dengan berbagai ekspresi; gembira, sumringah, ceria, melonjak girang dan berbagai ekspresi lain yang menampakkan kebahagiaan hingga dapat memberikan energi positif.
Dalam perspektif umum, liburan merupakan aktivitas yang menyenangkan mengambil waktu untuk rehat sejenak dari berbagai rutinitas sehari-hari yang menguras tenaga, melelahkan bahkan tak jarang terasa menjemukan.
Liburan diyakini dapat men-charger “baterai tubuh” yang hampir “low-batt” sehingga dapat “full energy” saat beraktivitas kembali.
Liburan dengan istilah kekinian sering disebut “healing” (sebenarnya istilah ini tidak tepat), diasumsikan sebagai jalan-jalan atau berkunjung ke suatu tempat wisata yang indah, entah itu pantai, danau, sungai, taman bunga, kebun binatang dan lainnya.
Memang menyenangkan jika berlibur di tempat-tempat wisata tersebut, memanjakan mata dengan pemandangan nan indah, menyehatkan paru-paru dengan menghirup udara segar dan merelaksasi saraf-saraf otak.
Berlibur ke tempat wisata kadangkala berbiaya yang lumayan “menguras isi dompet”, untuk berbagai macam keperluan yang merupakan rentetan dari perjalanan wisata.
Oleh karena itu merencanakan liburan ke tempat wisata berarti merencanakan ongkos ke tempat wisata, yang berarti perlu nabung untuk liburan.
Nabung butuh waktu dan harus punya uang lebih untuk ditabung.
Liburan yang murah meriah dan menyenangkan dapat juga dilakukan ke tempat-tempat yang memiliki muatan edukatif seperti pergi ke museum, misalnya museum sejarah, museum teknologi, perpustakaan, bahkan “istana” sendiri dapat menjadi “tempat wisata”.
Melakukan aktivitas bersama buah hati kesayangan seperti beres-beres rumah, masak bersama, berkebun atau jalan-jalan mengitari lingkungan sekitar tempat tinggal, sambil menyapa para tetangga.
Semua aktivitas tersebut dapat dikemas menjadi “kemasan” layaknya liburan, tinggal pandai-pandai bagaimana emak “mengemasnya”. Liburan di rumah saja, seperti ini memberi nilai lebih, diantaranya:
- Lebih dekat dengan anak-anak yang selama ini mungkin punya waktu yang sempit bersama mereka, dengan terbangunnya kedekatan maka anak-anak merasakan mereka punya seseorang spesial dan penting dalam hidupnya, hingga Emak dapat memasuki “dunia” anak-anaknya.
- Memberikan edukasi pada mereka tentang kebiasaan baik (Good habits), misalnya meletakkan barang-barang pada tempatnya, mencuci baju dan piring sendiri, menyiapkan bahan-bahan serta bumbu-bumbu sekaligus memasak makanan kesukaannya, atau membaca buku dengan cerita yang disukai dan berbagi cerita isi buku tersebut.
- Menumbuhkan rasa percaya, aman dan nyaman sang anak pada Ibunya, sehingga ia tidak terlalu butuh “orang luar” sebagai tempat berbagi suka dan duka.
- Membangkitkan rasa bahagia karena memiliki kedekatan raga dan jiwa.
Apapun bentuk liburannya yang penting dapat membuat emak dan keluarga suka-cita, riang-gembira.
Sehingga emak dan keluarga sehat jiwa-raga. Lanjut dengan aktifitas penuh semangat nan barakah di hari-hari selanjutnya.
So, liburan yuk emak-emak !
#Tantangan1
#Komunitasmenulissalimah
#Belajarmenulis