Jumat, 18 Januari 2013

SKL MULOK PERTANIAN


BAB I

A.  Latar Belakang

        Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa yang memiliki keanekaragaman multikultur (adat  istiadat , tata cara, bahasa, kesenian, kerajinan, keterampilan daerah dll) merupakan cirri khas yang memperkaya nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia.  Oleh karena itu keanekaragaman tersebut selalu dilestarikan dan dikembangkan dengan tetap mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia melalui upaya pendidikan. Pengenalan terhadap lingkungan, social dan budaya kepada peserta didik memungkinkan mereka untuk lebih mengakrabkan dengan lingkungannya melalui pendidikan diarahkan untuk menunjang peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan pada akhirnya diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik.
        Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyatakan bahwa kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) selain memuat beberapa mata pelajaran terdapat mata pelajaran Muatan Lokal yang wajib diberikan pada semua tingkat satuan pendidikan.
        Kebijaksanaan yang berkaitan dengan dimasukkannya mata pelajaran muatan local dalam standar isi dilandasi kenyataan bahwa Indonesia terdapat keanekaragaman kebudayaan.  Sekolah tempat program pendidikan dilaksanakan merupakan bagian dari masyarakat.  Oleh karena itu program pendidikan disekolah perlu memberikan wawasan yang luas pada peserta didik tentang kekhususan yang ada dilingkungannya.  Standar Isi yang seluruhnya disusun secara terpusat tidak mungkin mencakup muatan lokal tersebut, sehingga perlu disusun mata pelajaran yang berbasis pada muatan lokal.
        Mata pelajaran Muatan Lokal menjembatani anatara kebutuhan keluarga dan masyarakat dengan tujuan pendidikan nasional, mata pelajaran ini juga memberikan peluang kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan yang dianggap perlu oleh daerah yang bersangkutan.  Oleh karena itu pelajaran muatan lokal harus memuat karakteristik budaya lokal, keterampilan, nilai-nilai luhur budaya setempat dan mengangkat permasalahan social dan lingkungan yang pada akhirnya mampu membekali siswa dengan keterampilan dasar sebagai bekal dalam kehidupan (life skill) , sehingga dapat menciptakan lapangan kerja.

B. Landasan

1.  Undang-Undang Republik Indonesia nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah  pasal 13  
     ayat 1.
2.  Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 
      pasal 37 ayat (1) dan pasal 38 ayat (2).
3.   Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Isi Nasional 
     Pendidikan.
4.   Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk Satuan  
     Pendidikan Dasar dan Menengah.

 C.  Tujuan
       Tujuan Umum
         Merupakan panduan dalam pengembangan mata pelajaran muatan lokal biologi pertanian ditingkat SMA.

         Tujuan Khusus 
            Mata pelajaran muatan lokal bertujuan untuk member bekal pengetahuan, keterampilan dan perilaku kepada peserta didik agar mereka memiliki wawasan yang mantap tentang keadaan lingkungan dan pengembangan mata pelajaran muatan lokal Biologi Pertanian sesuai dengan potensi di Kecamatan Pengandonan dan membantu pengembangan pertanian.

Lebih jelas lagi agar pendidik dapat :
1.  Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, social dan budaya dan potensi SDA  
    Pertanian.
2.  Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai potensi pertanian yang 
    ada didaerahnya.
3.  Memiliki sikap dan prilaku yang dapat menghargai lingkungan dan tidak merusak lingkungan dan
    keseimbangan ekosistem dengan mengembangkan sistem pertanian organik.
4.  Menyadari lingkungan dan masalah-masalah pengembangan dibidang pertanian.

D.  Pengertian

        Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan cirri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah yang ada.  Substansi mata pelajaran Muatan Lokal ditentukan oleh satuan pendidikan disesuaikan dengan karakteristik daerah masing-masing.
        Muatan Lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan.  Keberadaan mata pelajaran Muatan Lokal merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang tidak terpusat, sebagai uapaya agar penyelanggara pendidikan di masing-masing daerah lebih meningkatkan relevansinya terhadap keadaan dan kebutuhan daerah yang bersangkutan.  Hal ini sejalan dengan upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional, sehingga keberadaan mata pelajaran Muatan Lokal mendukung dan melengkapi mata pelajaran lain.
        Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk setiap jenis muatan lokal. 

 E.  Ruang Lingkup

Ruang lingkup Muatan Lokal adalah sebagai berikut :
1.  Keadaan kecamatan Pengandonan yang berbukit dan hawa yang sejuk, sebagian penduduknya 
    menggantungkan hidupnya sebagai petani yang menanam tanaman pangan dan perkebunan yang 
    memerlukan pengembangan yang memperhatikan kelestarian lingkungan.
2.  Lingkup isi/jenis Muatan Lokal
     Jenis Muatan lokal adalah pengetahuan dan keterampilan pengembangan di bidang pertanian yang
     meliputi tentang :
     a.  Perbanyakan tanaman
     b.  Pelestarian lingkungan
     c.  Penanganan hama, penyakit dan gulma pada tanaman
     d.  Penanganan panen dan pasca panen
     e.  Pengolahan dan pengawetan hasil pertanian
     f.   Pengembangan sistem pertanian dan pengetahuan tumbuhan mengenai beberapa jenis tanaman 
          hias.












  
  
STANDAR KOMPETENSI  LULUSAN  (SKL)
MUATAN LOKAL
BIOLOGI PERTANIAN

 1.    Mengapresiasi dan menerapkan perbanyakan tanaman secara generatif, vegetatif buatan dan  
        generatif-vegetatif (Cangkok,grafting,okulasi,stek,rundukan)
2.
Mengapresiasi dan menerapkan sistem pertanian organik : pola tanam, pupuk organik, pembasmi hama dan penyakit organik, serta mulsa organik.
 3.
Mengapresiasi dan menerapkan budidaya, panen dan penanganan pasca panen serta pengolahan tanaman kopi dan karet .
4.
Memahami pencegahan dan pengendalian hama , penyakit dan gulma tanaman budidaya serta pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit pasca panen
 5.
Mengapresiasi dan menerapkan teknologi penanganan pasca panen komoditas buah dan sayur.
 6.
Mengapresiasi dan menerapkan pengemasan dan penyimpanan komoditas buah dan sayur serta produk olahannya.
7
Mengapresiasi dan menerapkan teknologi pengolahan  buah dan sayur dengan berbagai cara.


D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Kelas X, Semester 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.  Memahami prinsip-prinsip
     pertanian dan usaha-usaha
     meningkatkan produksi
     pertanian
1.1.  Mendeskripsikan macam-macam usaha dibidang pertanian
1.2.  Menjelaskan penggunaan teknologi dibidang pertanian, fungsi  
       Dan peranannya dibidang pertanian

2.  Memahami prinsip-prinsip
     perbanyakan tanaman secara
     generatif  dan  vegetatif
2.1.  Mendeskripsikan macam-macam perbanyakan tanaman secara generatif dan vegetatif.
2.2.  Menjelaskan perbanyakan tanaman dengan biji.
2.3.  Mempraktekkan perbanyakan tanaman dengan biji
2.4.  Menjelaskan perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara mencangkok.
2.5.  Mempraktekkan perbanyakan tanaman dengan cara mencangkok.
2.6.  Menjelaskan perbanyakan tanaman dengan cara stek batang,stek akar dan stek daun.
2.7.  Mempraktekkan perbanyakan tanaman dengan stek batang, stek akar dan stek daun.

Kelas  X  Semester  2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
3.  Memahami pentingnya   
    pemanfaatan lahan sempit
    untuk TOGA  (Tanaman
    Obat Keluarga) untuk
    meningkatkan kesehatan
    keluarga.
3.1.  Mengidentifikasi macam-macam tanaman obat
3.2.  Menjelaskan ciri-ciri botani  tanaman obat, kandungan kimia
       nya dan bagian yang dapat dimanfaatkan sebagai obat.
3.3.  Menjelaskan cara mengolah tanaman obat agar dapat 
       bermanfaat untuk mencegah dan mengobati penyakit.
3.4.  Menanam tanaman obat keluarga dilahan sempit.
4.  Memahami teknik budidaya
    tanaman buah dalam pot
    (Tabulampot).
4.1.  Menjelaskan keunggulan dan kelemahan budidaya tanaman 
       buah dalam pot.
4.2.  Mengidentifikasi jenis tanaman untuk Tabulampot
4.3.  Menjelaskan teknik budidaya Tabulampot dan perawatannya.
4.4.  Menanam buah dalam pot (Tabulampot).








Kelas XI Semester 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.  Mengidentifikasi,  
    membedakan dan
    mempraktikkan perbanyakan
    tanaman secara generatif-
    vegetatif,grafting   
    (Menyambung) dan okulasi  
    (budding/menempel) dan 
    perkembangan teknologi
    perbanyakan tanaman
1.1. Mengidentifikasi berbagai cara perbanyakkan tanaman secara
      vegetatif, generatif dan generatif-vegetatif.
1.2.  Menjelaskan perbanyakkan tanaman dengan grafting dan
       okulasi
1.3.  Mempraktikan perbanyakan tanaman dengan grafting dan
      okulasi untuk tanaman hias dan buah
1.4.  Menjelaskan keunggulan dan kelemahan kultur jaringan serta
       teknik/ langkah-langkah kultur jaringan

Kelas XI Semester 2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
2.  Memahami pentingnya
    penerapan sistem pertanian
    organik demi terjaganya
    kelestarian lingkungan hidup
    dan keseimbangan ekosistem
    antara lain dengan
    menggunakan pupuk organik  
    dan mulsa organik
2.4.  Menjelaskan manfaat pestisida organik untuk kelestarian
       lingkungan dan keseimbangan ekosistem
2.5.  Membuat pestisida organik dan mengaplikasikannya.
2.6.  Menjelaskan manfaat mulsa organik bagi tanah dan tanaman

3.  Mengidentifikasi dan 
    membedakan hama dan
    penyakit tanaman pra dan
    pasca panen serta
    pembasmiannya
3.1.  Mendeskripsikan ciri-ciri tanaman yg terserang hama dan
       penyakit
3.2.  Mengidentifikasi macam-macam hama tanaman
3.3.  Mengidentifikasi macam-macam penyakit tanaman
3.4.  Mengidentifikasi penyakit tanaman pasca panen
3.5.  Menjelaskan pembasmian hama penyakit tanaman dan pasca
       panen
Kelas XII Semester 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.  Mengidentifikasi tanaman
    tahunan perkebunan, budidaya,pemeliharaan, pencegahan dan pengendalian hama, penyakit dan gulma, pasca panen dan pengolahannya
1.1.  Mendeskripsikan tanaman kopi (batang, daun, bunga dan
       biji).
1.2.  Mengidentifikasi jenis-jenis kopi
1.3.  Menjelaskan budidaya kopi,pemeliharaan/perawatan
1.4.  Mengidentifikasi hama, penyakit dan gulma yg sering
       menyerang kopi, pencegahan dan pengendaliannya.
1.5.  Mendeskripsikan tanaman karet (batang, daun, bunga,biji)
1.6.  Mengidentifikasi jenis-jenis karet
1.7.  Menjelaskan budidaya kopi, pemeliharaan/perawatannya
1.8.  Mengidentifikasi hama, penyakit dan gulma yg sering  
       menyerang kopi, pencegahan dan pengendaliannya. 
1.9.  Menjelaskan proses penyadapan karet dan pengolahannya
Kelas XII Semester 2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
2.  Mengidentifikasi penanganan
     pasca panen beberapa produk
     buah dan sayur, pengemasan,
     penyimpanan, pengolahan
     dan pengawetannya.
2.1.  Menjelaskan penanganan pasca panen beberapa tanaman
       buah dan sayur
2.2.  Menjelaskan pengemasan dan penyimpanan buah dan sayur

3.  Memahami proses
    pengolahan produk pertanian
    buah dan sayur yang dapat
    member nilai tambah pada
    produk olahan hasil pertanian 
3.1.  Mendeskripsikan karakteristik komoditas buah dan sayur yg
       sesuai untuk diolah menjadi bermacam produk olahan
3.2.  Menjelaskan beberapa cara penanganan beberapa produk
       pertanian sebelum diolah
3.3.  Mendeskripsikan macam-macam produk olahan buah dan
       sayur serta proses pengolahannya
4.  Memahami pengemasan
    komoditas pertanian buah dan
    sayur serta produk olahannya
    yg dapat member nilai tambah
    pada hasil pertanian dan
    memperpanjang umur simpan
    buah dan sayur
4.1.  Menjelaskan tujuan dan manfaat pengemasan buah dan sayur,
       syarat-syarat kemasan yg baik dan tidak berbahaya dan
       merusak produk.
4.2.  Mengidentifikasi macam-macam kemasan dan
       karakteristiknya yg digunakan untuk buah dan sayur serta
       olahannya.



E. Arah Pengembangan

Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.


0 komentar:

Posting Komentar